Horas Ma Dihita Saluhutna

"Cinta Tulus Putra Batak" - Sebuah Renungan

BATAK NETWORK - Horas ma dihita saluhutna. Kembali kami hadir kehadapan Bapak/Ibu, Abang/Kakak, Sdra/Sdri. yang kami hormati, tarnulobi tu hamu Natua-tua nami. Kali ini media Batak Network akan berbagi tentang sebuah renungan, yaitu "Cinta Tulus Putra Batak". Tulisan ini kami sadur dari sebuah forum facebook yang berlabel Group Anak Siantar (GAS), Senin (6/2/2017).

"Cinta Tulus Putra Batak" - Sebuah Renungan
Ilustrasi - "Cinta Tulus Putra Batak" - Sebuah Renungan

Lebih lanjut, mari kita simak bersama berikut di bawah ini.

"Cinta Tulus Putra Batak" - Sebuah Renungan

Hubungan "Rosma" boru batak dengan "Togar" putra batak sudah berjalan hampir lima tahun. Rosma memang sangat cantik, sedangkan Togar bohinape holan pas-pasan (Wajahnya pas-pasan ala kadanya)

Selama ini hubungan mereka berjalan sangat harmonis. Rosma mengenal betul watak Togar yang begitu penyayang, tulus dalam mencintainya, dan baik meskipun suaranya agak lantang karena memang sudah ciri khas dari orang batak.

Rosma sangat mencintai Togar. Apalagi Togar pernah berjanji,

Togar mengatakan "Rosma hasianku (sayangku) ingatlah kataku ini, dalam keadaan apapun aku tidak akan pernah meninggalkan kau, apa yang kupunya semua akan kuberikan asal kau bahagia sekalipun itu nyawaku."

Namun setelah perjalanan panjang, cerita cinta Rosma dan Togar pun goyah oleh karena kejenuhan yang bersarang di hati si Rosma.

Dia mulai berfikir "Cem mana lah ini kalo sudah menikah,mana mungkin bisa si Togar bikin aku bahagia, kerjanya pun cuma buruh, tak cukuplah dengan ketulusan cinta saja" bisik Rosma dalam hatinya.

Apalagi di kaum batak, sudah tak asing dengan kalimat (hepeng do mangatur negara on). Ini yang membuat Rosma mulai ingin meninggalkan Togar yaitu "Materi". Selama berhubungan dengan Togar, Rosma memang selalu mendapatkan semua ketulusan cinta dari Togar, tapi hanya materi dan sesuatu yang mewahlah yang Rosma tidak pernah dapatkan dari Togar selama ini.

Pada suatu hari rosma berkenalan dengan seorang pria bernama Martin. Martin seorang eksekutif muda yang terbilang sukses sebagai tokke (Bos), Koperasi.

Ini yang membuat rosma tidak menolak saat Uli yang tak lain sahabatnya memperkenalkan Martin pada dirinya.

Singkat cerita perkenalan merekapun berlanjut hingga akhirnya Rosma mengambil keputusan untuk meninggalkan dan mengakhiri hubungannya dengan Togar demi Martin.

Setelah memutuskan hubungan dengan Togar satu bulan setelah perkenalan itu Rosma dan Martin pun akhirnya menjalin cinta. Rosma terlihat bahagia menjalin cinta dengan Martin. Martin sangat memanjakan Rosma dengan membelikan apapun yang dia inginkan. Dan hal inilah yang tidak pernah ia dapatkan dari Togar selama menjalin hub.

Akhirnya mereka pun menikah. Awalnya Rosma sangat bahagia dengan pernikahan dan kehidupannya yang bergelimangan harta. Tetapi keadaan berubah, ketika sikap Martin seiring waktu mulai berubah, Martin mulai menjadi suami yang kasar, tak ada lagi kelembutan pada sikap Martin seperti saat berpacaran. Sikap Martin yang tempramental membuat tangannya mudah memukuli Rosma.

Dan suatu Ketika dia pun didatangi seorang wanita yang mengaku mantan istri Martin. Ia datang untuk meminta tanggung jawab Martin untuk membiayai anaknya yang sudah beranjak dewasa. Rosma terkejut dan terlihat shock atas kenyataan ini, apalagi ketika Irma mantan istri Martin ini menceritakan semua perilaku Martin sebenarnya.

Tak pikir lama setelah mendengar semua kebenaran dari Irma, Rosma pun akhirnya meninggalkan rumah Martin. Tapi niat Rosma untuk pergi dari rumah diketahui oleh Martin. Martin pun mengejar Rosma agar tidak pergi dari rumah. Namun Rosma tetap berlari sekuat tenaganya hingga suatu kejadian naas menimpa dirinya, sebuah mobil mini bus menabrak tubuh Rosma. Peristiwa kecelakaan itu pun membuat ginjalnya rusak dan tak hanya itu, Rosma juga mengalami buta.

Setelah kejadian itu, Martin meninggalkan Rosma. Rosma menjalani hidupnya sendiri dengan ditemani sebuah tongkat yang membantunya menentukan arah berjalan. Entah berapa lama ia akan bertahan dengan penyakitnya yang hanya memiliki satu ginjal dan kebutaan. Dalam tangisan kelelahannya tanpa sadar rosma pun tertidur.

***

Begitu terkejutnya Rosma ketika terbangun ternyata ia mampu melihat, Rosma mengusap-usap matanya tanda tak percaya apa yang terjadi. Ia pun melihat sekelilingnya dan merasa aneh, karna ia sudah ada di rumah sakit. Ketika suster datang, Rosma pun menanyakan apa yang terjadi "Sus, kenapalah aku bisa ada di rumah sakit, siapa yang mengantar saya?" tanya Rosma "

Susterpun tak menjawab panjang, suster hanya memberikan sesuatu kepada si Rosma. "Ini mbak, ada surat dari sesorang yang mengantarkan mbak kesini." jawab suster. Tanpa pikir panjang rosma pun meraih kertas itu dan langsung membacanya dengan seksama.

"Apa kabar Rosma? semoga kau baik-baik saja. Selama ini walaupun aku jauh, Aku tetap memperhatikanmu, bahkan pernikahanmu yang membuat aku terpurukpun juga masih ku ingat. Kalau kau masih ingat gak, ketika kita naik motor berdua kau selalu tertidur, ketika kita mau nonton bioskop yang akhirnya tidak jadi gara-gara harga tiketnya mahal, dan ketika kamu mendorong motorku saat motorku kehabisan bensin? Kenangan manis itulah yang membuat aku kuat untuk menjalani hidup ini meski tanpamu.

Aku banyak mendengar tentang dirimu dari si Uli, dia selalu bercerita tentang kehidupanmu yang sangat penuh dengan air mata. Setiap mendengar semua penderitaanmu itu, aku selalu menangis, sangat berat rasanya ketika kudengar setiap kabar tentangmu.

Terlebih ketika kecelakaan menimpamu,

Itu yang membuatku terasa sedih kali.

Untuk itulah aku datang memenuhi janjiku, janji yang pernah ku ucapkan ketika kita masih sama-sama. Semoga dengan keadaan yang sekarang kamu bisa bahagia,dan melanjutkan hidupmu,menggapai mimpimu yang tertunda,tak usah lagi kau ingat2 masa lalu mu,biarlah itu jadi pelajaran berhaga buatmu melangkah kedepan.

Tak bisa ku beri materi samamu sampai dengan sekarang ini, karena aku pun putra batak yang miskin, yang harus memperjuangkan segala orang disekitarku,hanya kekayaan cinta ini lah yang bisa kupersembahkan padamu termasuk nyawaku yang terucap didalam janjiku.

Pesanku janganlah lupa untuk tetap selalu berdoa.

Salam : Togar "

Tak terasa Rosma mengeluarkan air mata, dadanya terasa sesak, keinginannya bertemu Togar pun tidak tertahan lagi.

"Sus, kemana sekarang Togar suster?" rosma dengan suara tangis yang tertahan dan suaranya yang serak. Suster hanya terdiam.

Rosma mengulang pertanyaan itu beberapa kali, dan suster itu pun menjawab "Saudara Togar... Togar sudah meninggal saat operasi, untuk mendonorkan Mata dan ginjalnya buat mbak rosma, hanya surat itu yang terakhir yang diberikan oleh Sdr Togar." jawab suster dengan terbata-bata.

Sedetik itu pun Rosma diam dan tak berkata apa-apa.

Ia pun melihat kembali surat itu seraya menangis sambil memeluk erat surat dari Togar. Rosma menangis histeris dengan menyebut nama Togar.

Pesan moral : Harta memang bisa membeli apa-apa tapi cinta tak dapat dibeli dengan harta... Unang gulut di arta.(Jangan Rakus dimateri).


Demikian Renungan kita kali ini. Semoga Bermanfaat. Selamat Beratifitas. Tuhan Memberkati. Horas.



Sumber: Group Anak Siantar (GAS)

0 Response to ""Cinta Tulus Putra Batak" - Sebuah Renungan"